Minggu, 22 Januari 2012

Menjadi skeptikal ke arah yg benar.

Orang gombal bilang: kalo aku digaji karena rindu sama kamu pasti skrg aku jadi bilioner karena setiap saat aku rindu sama kamu. Well, di kasusku laen lagi: kalo aku digaji untuk khawatir pasti aku jadi bilioner juga karena setiap saat aku khawatir gimana masa depan aku sama kamu nanti. Eaaa not bad kan? Cukup brilian untuk orang awam. Ahahahakkkhhkk *keselek*

Oke, oke.. Sebenernya aku skrg bukan mau bahas gombalan tapi sih sekalian nyindir trus iya emng bener aku lg khawatir ttg masa depan, tentang jadi apa aku nanti? Atau sama siapa aku bakal bersanding? Dan apa aku bakalan bahagia? Believe me, only God knows the answer. Pertanyaan2 skeptikal dimana gaada satupun orang yg tau jawabannya itu terus bergema di otak aku kyk lirik lagu payah yg ga sengaja aku denger terus menerus di tv dan gamau ilang dan pertanyaan itu emng gamuncul begitu aja tentu ada penyebabnya, dan di satu sisi untuk sekarang aku mau nyalahin satu penyebab: PMS!! Yea you read me!
Disini aku melabak ditengah pagi buta karena gabisa tidur mengkhawatirkan ttg masa depan karena PMS yg berindikasi penggalauan dimasa-masa yg akan datang. Sounds not good... I know right.

Dan disisi lain, itulah ketidak pastian, well kebanyakan karena situasi yg aku hadapin skrg. Anggap aku generasi instan yg dimanja zaman, dalam berbagai hal aku tau apa yg aku mau, aku cari dan aku dapet, if you got the picture let me continue.. Dan kali ini aku kejebak, iya aku tau apa yg aku mau, aku cari dan itu bisa dikatakan dapet dan ga dapet. Kok gitu Din? So let me explain, dikatakan dapet disini adalah untuk sekarang yap I've got it but what about the future? And guess, I don't get the future! Its blank! No clue! Cuma mengalir dan tanpa sadar suatu saat alirannya berakhir di selokan then that's when you have to stop, you know shit happens all the time.

Dan akhirnya aku tau posisi aku, I can't push it more far till shit happens or well, the other one happen.. Happy ending.. Maybe? Who the hell knows? I'm the one who worrying.

Lalu kemudian, baru tersadar ternyata kalo dingat selain khawatir aku belajar menikmati saat2 manis yg kadang membanjiri hari-hari penuh omelan dan tugas dan tidur dan makan dan nonton tv. Di hari itu kadang banjir ngebawa aku terbang di air terjun lewat pelangi ditengahnya dihari cerah tanpa ada batu tajam yg nunggu aku dibawah air, terjun mulus bebas lalu mengalir lagi. Kemudian pertanyaannya apa yg penting? Saat ini, sekarang, aku dan dia. Dan apa yg lebih penting selanjutnya? Only God knows the answer, just simply put Alhamdulillah and :)
Sent from BlackBerry® on 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar