Aku kira melawan hati bukan satu-satunya cara buat aku tak bisa tidur. Satu malam dua malam tiga malam hingga empatpuluhan malam selanjutnya. Aku tak mungkin begini selamanya tesudut oleh alam bawah sadar ketika insomnia klasik akutku menyerang, menahannya hanya makin memperburuk keadaan, aku kira dengan acuh aku kuat, aku kira dengan mengabaikan aku bisa. Ternyata sekedar lihat partikel replika penggantimu dari layar itu tak cukup buatku sedikit saja bertahan. Mungkin aku bisa menahannya agak lama sedkit lagi, tapi kini aku tau, ini harus melalui tindakan,yg tak membebankan siapapun namun buatku lega. Lega, hanya itu yg aku mau. Dan buatmu yg waktu itu aku beri kisahnya, hanya ini, sungguh ini saja yg harus aku lakukan, dan setelah ini biarkan semuanya lepas. Seandainya ada cara selain ini aku akan lebih memilih merobek otakku membawanya keperempatan terdekat dan bermain lompat tali dengannya.
Baiklah kau dapat garis besarnya. Bahwa kau lah orangnya orang yg kusukai dari jauh yg selalu kau tanya dan selalu aku ceritakan kepadamu sendiri, kau sangat mengerti, mengerti maksudku. ini konyol. Aku tau dan Kau orang baik jangan biarkan kebaikan hatimu mengungkapkan apa yg harusnya tidak kau katakan jika membaca semua hal konyol ini dan anggap saja aku orang yang berlebihan tentang kau atau semuanya. Maaf jika ini terlalu nyata. Tapi ya ini nyata.
Dan ini bukan kiasan atau puisi tapi ungkapan perasaanku yg konyol. Terimakasih sudah meluangkan waktumu untuk tidak hanya sekedar membaca tapi mengerti.