siang menjelang sore. lima orang anak SMP masuk ke gerbang SMA yg udh sepi itu.
gw adalah salah satu diantara kelima nya, sore itu rencananya kita akan obesrvasi lapangan ke lokasi calon sekolah lanjutan kita berlima.
gw masuk dan terkagum ngeliat lapangannya yg luas dgn pohon rimbun di sepanjang sisi lapangan yg keliatannya gersang. disitu di depan kantor guru kita ketemu seorang Bapak separuh baya dgn baju safari khas pegawai negeri yg mukanya sumringah, senyum khasnya itu seolah selalu memenuhi wajahnya yg agak berkerut ketika duduk di kursi panjang menatap lapangan sekolah, seolah dia sedang menatap anaknya sendiri dan ketika kami duduk disitu Bapak itu langsung saja bertanya apakah kami akan test ujian masuk disitu besok dan gw menjawab apa adanya, lalu sementara temen2 yg lain pada keliling liat2 sekitar, sementara gw yg kecapean akhirnya terlibat obrolan kecil dgn si Bapak paruh baya, gw bertanya apakah dia guru di calon sekolah gw ini, dan dia menjawab bahwa dia cuma penjaga sekolah disini yg lagi keliling untuk ngecek keadaan sekolah.
ga kerasa hari mulai sore, setelah puas liat-liat kita pamit pulang sama si Bapak paruh baya yg belum gw tau namanya.
satu bulan kemudian, gw diterima disekolah itu. dan gw ketemu sama Bapak paruh baya yg bulan lalu mengaku penjaga sekolah , ternyata beliau adalah wakil kesiswaan, namanya Pak Karsiman. gw senyum ke arah beliau, dan ketika mengenali gw lalu beliau berbalik senyum. setelah tau posisinya disekolah itu gw menyimpulkan bahwa ketika itu beliau cuma ga mau bersombong dgn jabatannya dan bukan bermaksud untuk bohong. gw kagum dgn beliau semenjak itu, sosok dgn motto "amar makhruf nahi mungkar" (yg kurang lebih artinya berlomba-lomba dalam mencari kebaikan dan memerangi yg mungkar atau tidak baik) itu adalah sosok yg disegani, sekaligus dibenci sama sebagian murid berandal disekolah padahal beliau cukup humoris, bijaksana, penuh perhatian dan peduli dgn murid-muridnya. dan itu terlihat dari cara beliau berbicara.
pagi yg indah untuk dateng telat, yak pagi itu seperti kebiasaan sebelum2nya gw selalu telat, tapi kali ini lain, katanya sedang ada inveksi besar2an disekolah untuk memberantas pemalas yg sering telat seperti gw, dan dugaan benar di depan gerbang gw disergap tanpa ampun oleh aparat sekolah. dan kali ini yg memberi hukuman untuk kami adalah Pak Karsiman, beliau sedang dapat giliran katanya. kemudian entah kenapa hari itu yg telat semuanya adalah siswi dan tidak ada siswa satupun.
beliau sepertinya bingung menentukan jenis hukuman apa yang pantas untuk siswi-siswi ratu telat yg suda berjejer dari tadi di depan mukanya. alhasil kami hanya disuruh berdiri didepan ruangannya menunggu beliau menyelesaikan urusannya dikantor guru.
setelah urusannya selesai beliau memanggil kami sekaligus masuk keruangannya. dan bla bla bla dgn sedikit wejangan diam mulai memberi kami petuah-petuah khas "guru" kami hanya patuh tertunduk sambil mendengarkan. setelah itu tanpa di duga beliau ternyata merencanakan hukuman tambahan buat kami. beliau mengambil kertas kosong, merobeknya menjadi bagian2 kecil dan membaginya sesuai dgn jumlah penerima hukuman.
dan memberi kami perintah "kertas ini kalian bawa keluar, dan sembunyikan sampai ga ada SATUPUN MAHLUK atau orang yg bisa melihat atau menemukannya" yg lain terbengong, dan gw mikir kenapa beliau ngasih hukuman segampang ini. bayangin ajj dgn sekolah yg seluas ini apa susahnya menyembunyikan sepotong kertas kecil?? dan gw tau apa maksud beliau.
lima menit kemudian kami semua kembali tanpa potongan kertas kecil tadi, semua kecuali gw. dan dia bertanya apakah kami sudah yakin menyembunyikannya dgn baik. dan semua menjawab aman kecuali gw, gw maju dan kembali menyerahkan potongan kertas kecil itu lalu beliau tersenyum lebar dan menyuruh gw kembali ke kelas. sedangkan yg lain tetap di ruangannya. terlihat samar dia mulai mengocehi siswi lain yg tersisa. dan kalian tau apa maksud Pak Karsiman memberi hukuman itu dan malah tersenyum puas ketika gw ga menuruti perintahnya??
itulah ga salah kenapa gw kagum sama sosok sederhana satu ini, jempolan, bijaksana luarbiasa.
meskipun seringkali jadi ikon menyeramkan yg seringkali ngasih hukuman berat sama pembangkang kelas berat disekolah. gw tau apa maksud beliau ngasih hukuman waktu itu, dia menyuruh kami untuk menyembunyikan potongan kertas kecil tanpa ada satu MAHLUK yg bisa melihat dan menemukannya, tanpa sadar gw mendapatkan pelajaran dibalik hukuman yg dia berikan bahwa gada satupun yg bisa luput dari mata Allah, bahwa Allah akan selalu tau dan melihat apa yg kita kerjakan, setiap langkah, setiap gerakan sekecil apapun yg bergerak diatas isi dunia maupun alam semesta ini. makanya dia tersenyum lebar ketika gw maju dan mengembalikan potongan kertas itu..
semenjak hari itu, ketika meliahat gw, gw merasakan senyumnya yg ga pernah mundur satu incipun lebarnya, sama seperti terakhir kali dia senyum ketika gw menyerahkan potongan kertas, gw balik senyum, mendekat dan sujud ketangannya yg berkerut dan hangat..