Senin, 04 Oktober 2010

Tuhan tau tapi menunggu

jika pagi ini gw harus jatuh dari motor baru menyebalkandantakdiinginkan bergigi yg dibeli ayah minggu kemarin sudah ditulis di sebuah buku yg ada ditulis oleh Tuhan maka gw akan jatuh, tapi masalah menghindar dan berkendara pelan2 itu adalah urusan belakang karna pada dasarnya semua sudah ditulis dibuku dan akan terjadi. maka seandainya terjatuh maka gw akan menerima karena menurut gw itu sudah ditulis jelas, ya seandainya pola pikir dan tingkat intelegensia gw bisa berpikir sesederhana itu maka hidup ini indah, mengetahui betapa semua yang terjadi sudah tertulis dan tercetak jelas dan harus kita jalani apapun itu. tapi bagaimana mungkin? semakin dewasa malah gw semakin tau bahwa hidup semakin sulit dan satu-satunya yang bisa diandalkan adalah diri sendiri mungkin bukan dalam hal materi tapi hal yang lain yg semakin ambigu.

hampir satu tahun lewat setelah masa itu terjadi, ya masa2 ketika gw jadi bodoh dan lumpuh tersedu sedan tiap kesempatan. selama ini setelah itu berkali-kali menyempatkan diri hilir mudik di kehidupan orang mampir, singgah sebentar lalu setelah melakukan beberapa hal umum dalam berpacaran ya kalian tau lah, nonton, makan, jalan, sms, telpon dan hal hal tak penting lain yang begitu malas gw sebutin. tapi yg ada apa? lewat sebatas lewat, jalani kehidupan sendiri *tanpa embel2 status berpacar* itu luarbiasa tak terhingga bebasnya dibanding bersama keempat laki2 yg terlewatkan selama kurang lebih setahun ini.

jgn salahkan gw, dari keempat itu tidak ada yg dispesialkan gw ninggalin mereka dgn cara yang sama: menghilang tiba-tiba dan muncul dgn sms "putus" dr gw yang gw kirim tanpa ngmg apa2. terdengar agak kejam dan yak memang sedikit kejam. gw ini tipe petualang dan suka mencoba hal baru, yg lewat biarlah lewat. hal bodoh yg gw lewatkan menjadi cambuk buat gw untuk jadi cewe yg kuat dan dingin tapi bertopeng lembut, gw belum mau melupakan itu untuk mengingatkan bahwa gw ga bakal lagi jadi bodoh dan terbodohi. ajaibnya sang waktu, masa lalu yang menyakitkan lambat laun bisa menjelma menjadi nostalgia romantik yang tak ingin dilupakan.

dan gw akui selama ini gw terlalu akting dan kejam sama semua laki2 yg sempat gw hampiri itu tp gw ga peduli bagi gw itu cuma sekedar masa percobaan pemulihan diri dan masalah apakah hati gw akan terbuka untuk mereka itu adalah urusan ke seribu. kejahatan ini belum nampak akibatnya, gw tetep santai dan acuh tanpa rasa bersalah sedikitpun tapi sekarang muncul pembalasan itu dan memukul gw ditengah kesadaran dan otak yang waras ini memukul sampe menuju pusat kesadaran bahwa gw kena dan terbalaskan oleh kelakuan gw kemarin2 terhadap keempat anak orang yg gw sia2kan. bang bang bang! dan gw lumpuh lagi. Tuhan membalas dgn cara lain yg ga terpikirkan sama gw sebelumnya. Tuhan tau tapi menunggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar